Tuesday, July 21, 2009

Monolog Sekuntum Seroja.

Terpaku melihat sang seroja,
Kembang mekar di taman larangan,
Dipandang boleh di sentuh jangan,
Kenapa begitu hati berdetik?

Harum mewangi melirik indah,
Hati siapa yang tidak tertawan,
Hingga Si Buta turut mengaku celik,
Gusarkan seroja dipetik orang.

Kaki terkaku bibir terkebil,
Impikan diri seorang bangsawan,
Jalan bermegah tingkah tersisir,
Yakin melangkah ke taman larangan.

Kenapa sang rembulan bersinar,
menerangi seroja setiap waktu,
Mataku alpa dengan kilaunya,
Terlupa diri tersenyum sendiri.

Bangunlah dari lena petang mu,
Enggang mungkin bersama pipit,
Tidak soal dirimu yang mustahil,
Kerna sayapmu masih mentah.

Puas teman membanting tulang,
Kenapa tidak selinap senyap,
Baculnya jiwa takut tersentap,
Hijau rupanya hatimu ini.

"Setiap insan selalu terpikat, memandang teratai bunga indah." - Ramli Sarip, Teratai.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.